Para ahli telah sepakat bahwa media pendidikan mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Media pendidikan dapat berkenaan dengan manfaat media pendidikan dalam proses belajar siswa antara lain :
a) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa.
b) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru.
c) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidakhanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, mendemontrasikan dan lain-lain.
d) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Berbagai fungsi dan peran media dalam proses pembelajaran telah dikaji, namun seberapa jauh pembelajar/guru/insruktur atau fasilitator memandang penting peranan media untuk meningkatkan efesiensi dan efektitas pembelajaran. Kesemuanya itu akan sangat tergantung pada wawasan atau keyakinan para pembelajar/guru/intruktur atau fasilitator itu sendiri. Wawasan atau keyakinan guru tentang manfaat atau pentingnya media dalam pembelajaran akan menjadi landasan penggunaan media dalam pelaksanaan tugas membelajarkan siswa.
Berbagai manfaat media pengajaran telah dikemukakan oleh banyak ahli. Salah satunya menurut Kemp dan Dayton (1985;3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pengajaran di kelas atau sebagai cara utama pengajaran lansung sebagai berikut :
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan.
7. Sikap positif pembelajar terhadap apa yang mereka pelajri dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran pembelajar dapat berubah kearah yang lebih positif.
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat, asalkan pembelajar berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan pembelajar tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini. Pengajar harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi :
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpatik dalam kelas.
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku pembelajar.
3. Menunjukkan kedua hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat pembelajar dengan meningkatkannya motivasi belajar pembelajar.
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi berbagai kemampuan pembelajar.
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan pembelajar.
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu pembelajar menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sister gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar pembelajar/siswa, yaitu :
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas makananya sehingga dapat lebih dipahami oleh pembelajar dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata berkomunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh pembelajar, sehingga pembelajar tidak bosan dan tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau pembelajar mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Pembelajar dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian pembelajar, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merini manfaat media pembelajaran sebagai berikut :
1. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian pembelajaran.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapt menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan pelajar.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengartian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
B. Kegunaan Media Pengajaran
Salah satu ciri media pengajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu pembelajar/siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons pembelajar sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan pembelajar/siswa, serta pembelajar/siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar prorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Pembelajar perlu mengetahui juga tentang prinsif-prinsif umum penggunaan media pengajaran sehingga setelah dapat memilih dengan tepat media yang akan digunakan juga dapat menggunakannya dengan tepat pula. Yusufhadi (1984), mengemukakan prinsif umum penggunaan media pembelajaran sebagai berikut :
a) Media harus merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran.
b) Tidak ada satu metode dan media yang harus dipakai dengan meniadakan yang lain.
c) Media tentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam menyajikan sesuai unit pelajaran daripada media yang lain.
d) Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar.
e) Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus justru akan membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran.
f) Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media pembelajaran.
g) Pembelajaran harus disiapkan dan harus dilakukan sebagai peserta yang aktif.
h) Secara umum diusahakan penampilan yang positif dari yang negatif.
i) Hendaknya tidak menggunakan media pembelajaran sekedar sebagai selingan hiburan atau pengisi waktu, kecuali kalau memang tujuan pembelajarannya demikian.
j) Pergunakan kesempatan menggunakan media yang dapat ditanggapi untuk melatih perkembangan bahasa baik lisan maupun tertulis.
Penggunaan media pendidikan dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir ma nusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dan berpikir konkret menuju berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pendidikan erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pendidikan hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
c) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
d) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap sisw, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar